Selamat Hari Raya Aidilfitri




Saturday 25 June 2011

Cinta Yang Terlarang

Mengapa ditangisi
Jika takdir sudah begini
Janji yang terlafaz di bibir
Bukan kata kata pasti

Kita yang berlari
Di taman yang berduri
Sedangkan hakikatnya
Mimpi tak pernah serupa

Biarpun kata hati
Engkau masih aku sayangi
Namun rindu sudah terluka
Kasih menjadi sejarah
Di dalam terpaksa
Ku cari erti rela
Fahami pengorbanan
Cinta yang terlarang

Bukan tewas perasaan
Bukan punah rasa sayang
Apa ertinya semua
Jika restu itu hilang

Bukan patah pendirian
Bukan jua ku beralah
Kasih ku layarkan
Di pukul gelombang

Diriku bukannya lalang
Diriku bukannya bintang
Sekadar lilin sebatang
Di kamar mu yang terang

Biar dari kejauhan
Biar senyum dalam tangisan
Ku bawa hati kecundang
Kernamu ku relakan

Ilusi Satu Penantian

Saat ini aku rindu
Biar pun kau ada di depan ku
Saat-saat begini terluka hati ku
Ku pendamkan saja di jiwa ku


Saat ini kau dan aku
Hanya diam dan terus membisu
Sebak rasa dada ku kau buat begitu
Tahukah kau aku sayang pada mu


Kadangkala dapat ku rasakan
Hadirnya diri ku tidak diperlukan
Rasa duka mencengkam di jiwa
Ku nanti jawaban katakanlah sayang


Hingga kini ku menanti
Jawaban mu yang tiada pasti
Apakah kau takut untuk menyayangi
Atau pun terhadap ku kau benci


Hingga kini ku menanti
Jawaban mu yang tiada pasti
Saat-saat begini cuba kau fahami
Perasaan hati ku kepada mu
Semoga berakhir penantian ku

Sunday 5 June 2011

Kasihku Menantimu

KASIH....
Kau adalah sumber inspirasiku
kehadiranmu dalam hidupku
membawa sinar bahagia
Kau sungguh istimewa bagiku

KASIH....
Mencintai dirimu
memberiku harapan
Setiap kali aku kecewa
kau datang mengubati kekecewaanku
lalu aku bangkit semula

KASIH....
Tidak pernah kulupa
kau selalu menggembirakanku
Setiap kali aku bersedih
bila mengenangkanmu
hatiku bertukar menjadi gembira

KASIH....
Setiap kali aku kesunyian
kau selalu disampingku
Setiap kali kau tersenyum
membuat jantungku berdenyut denyut

KASIH....
Kutujukan puisi kasih ini istimewa untukmu
sebagai tanda betapa bermaknanya kau bagi diriku

KASIH....
Aku amat mencintaimu
Kasihku menantimu…
 

Wednesday 1 June 2011

Bila Hati Dah Sayang

Bila hati sudah sayang
Semua menjadi indah
Marah bagaikan gurauan
Bencimu tak kudendami
Apalagi senyumanmu
Ku terbayang kala rindu...

Tidak perlu kujelaskan
Apa yang aku inginkan
Berkasih biarlah satu
Bercinta setia di hati
Hanya itu yang kuharap
Moga hatikan bersatu...

Sepenuh rindu hatiku merindu
Debunga cinta penuh di jiwa
Terlalu payah nak ku melupakan
Bila hati sudah sayang
Aku jadi gila bayang
Memuja bulan bintang yang membisu...

Entah apa lagi kuluahkan
Untuk ku menyatakan cinta
Setengah nyawaku menahan...

Mabuk cinta sakit cinta
Rindu makin menyesak
Namun orang yang di sayang
Diam bersahaja...


Usah bermain rasa jika hanya menduga
Nanti tersentuh hati pedih menyeksa diri
Dengarkanlah rayuanku
Berikanlah kasih sayangmu...

Insanku Sayang Kini Menghilang

Mengapakah sayang
Engkau sanggup hancurkan
Cinta kita yang dibina bersama...

Tergamaknya kau tinggalkan
Kau biarkan hidupku sepi
Mengapa sayang mengapa katakan...

Dahulu hanya diriku
Kau berikan pengharapan
Ku serah cinta yang sepi
Tak pernah ku ragui...

Kini ku rayu memujuk hatimu
Tidakku terdaya
Lantaran berulang kali kau kata
Kebencian hatimu
Mengapa sayang beginikah akhirnya...

Apakah ini suratan takdir
Suka duka kita
Dalam nafas cinta berdua
Insanku sayang kini menghilang
Musnahlah sudah harapan cinta selamanya...

Tidakkah kau ingat dulu kenangan bersama
Indah cinta yang kau beri
Bersaksi rembulan...

Ku sangka kau setia
Rupanya engkau berpura-pura
Setelah kasih ku serah
Diriku kau tinggalkan...

Kini ku rayu memujuk hatimu
Tidakku terdaya
Lantaran berulang kali kau kata
Kebencian hatimu
Mengapa sayang beginikah akhirnya...

Mengapakah sayang
Engkau sanggup hancurkan
Cinta kita yang dibina bersama...

Ku Menangis Kehilanganmu

Setelah sekian lama
Memendam cinta dihati
Berkasih indah kurasa
Merindu orang di sayang...

Tak sangka hatiku diluka
Sewaktu kasihku berbunga
Engkau pergi tanpa kata
Kerana mu ku tersiksa...

Oh... pilu dihati
Menyiksa batin tersiksa
Terkenang apalah nasibku
Tak pernah rasa bahagia...

Mengemis kasih orang
Tak sedar siapakah diri
Yang menumpang di sudut hati
Tak tahu orang dah tak sayang...

Walaupun tak ku rela
Kehilangan mu sayang
Bersama air mata
Ku lepaskan kau pergi...

Andainya dapat kau rasa
Kepiluan dihati ini
Bagaikan terbakar api
Semarak pedih terasa...


Bila kekasih menghilang
Perginya tiada berpesan
Ku menangis keranamu...

Kerana Janji

Biarpun tidak ku ucapkan
Kau masih ku kenang
Walau lama tak bertemu
Senyummu wajahmu terbayang dimataku...

Biarpun hanya seketika
Mesranya terasa
Sekilas hampir ku terlupa
Diantara kau dan aku ada dia...

Ku tak mengerti
Mengapa terjadi begini
Sekian lama diri ku terpenjara
Menangis tanpa suara...

Lantaran berpegang pada janji semua ku batasi
Namun pengorbanan tiada dihargai
Ikatan itu sempadan menguji kesabaran
Malang di alamnya aku terkorban...

Andainya kau mendahului bertakhta dihati
Mungkin ku berseri tak seperti ini
Terpenjara kerana janji
Mungkinkah...
Mungkinkah...

Jangan Kau Ucap Selamat Tinggal

Seindah sinar pagi
Ku pancarkan sinar ini
Semoga bersinar di hatimu...

Selembut angin malam
Terhembus kasih untukmu
Hingga terbayang wajahmu...


Percayalah sayangku
Hanya engkau ku cinta
Tak pernah aku berubah hati...

Semakin hari (sayang)
Semakin hangatnya cinta
Sehingga membakar di kalbu...

Jangan kau ucap selamat tinggal
Pada diriku yang setia
Tak sanggup aku untuk berpisah...


Inginku hidup bersama
Cintaku hanya untukmu
Setiap hari kau ku rindu...

Sekiranya Kau Membalas Cintaku

Sekiranya kau membalas cintaku
Pastinya aku akan buktikan kesetiaanku
Apabila aku menyerahkan cintaku
Buat selamanya ku ingin bersama...

Sekiranya kau membalas cintaku
Pastinya aku akan merasa sungguh bahagia
Selamanya ini ku hanya pendam perasaan
Bimbang hatiku nak berterus terang...

Oh mengapakah lidahku kelu untuk menyatakan
Sedangkan dalam hatiku rasa sayang
Oh dapatkah kau membalas cintaku dengan setia

Dan menjadi kekasihku selamanya...

Akan kutabirkan rindu merentasi taman cinta
Agar sering terpancar pada wajah
Ingin aku membawamu ke alam yang indah syahdu
Mensyukuri hikmat Tuhan atas segalanya...

Alangkah indahnya mimpi jadi nyata
Kita menyimpul cinta didalam hati
Biar apa yang terjadi kita bersama
Sekiranya kau membalas cintaku...

Apa Sebabnya

Apa sebabnya
Cuba kau mengulangi kisah lama kita
Telah di telan masa
Dulu kau yang nyatakan kita tak sehaluan...


Bukan kau tak tahu
Dulu ku mengharapkan
Namun ketika itu kasihku kau siakan
Betapa sakit hati
Hanya Tuhan yang tahu…..


Begitulah suratan kasih sayang kita
Bertemu dan kita berpisah
Tak mungkin aku menerima semula
Lupakan semua...


Belum sempat diriku
Mencari kasih baru
Kau pula menghampiri menyeksa diri ini

Seharus engkau pergi
Mencari penggantiku...


Biarkan ku sendiri menentu nasib diri
Kerna aku punyai harga diri sendiri

Tidak usah kau memaksa diri
Tiada ertinya...


Bukan engkau tak tahu
Dulu ku mengharapkan
Namun telah engkau permainkan
Kau permainkan...

Layu Di Hujung Mekar

Haruskah ku terus melayani perasaan
Meski pun ku tahu ini hanyalah khayalan...

Cintaku padamu haruskah aku teruskan
Kerana ku tahu dirimu sudah berteman...

Tiada ertinya
Apakah akhirnya percintaan...

Pohon cinta yang dulu mekar berbunga
Kini tandus tiada bermaya
Bunga cinta yang dulu mekar mewangi
Kini layu di pusara bumi...

Tidak mungkin kembang lagi dan berseri..

Cinta Tak Kenal Siapa

Tidak salah rasanya
Andai ku memuja
Anggun diwajahmu
Kerna hati ini dah tertawan...

Cinta tak kenal siapa
Hadir tanpa dipaksa
Walau berkecai badan
Melepaskanmu
Aku rela berputih tulang...

Dan tak sanggup aku lihat
Engkau dipimpin oleh insan lain...Oh
Dan tak sanggup aku dengar
Tentang keburukanmu...Ooh

Hendak ku hampirimu
Untukku luahkan semuanya
Sayangnya lidahku kelu
Apa lagi yang harus kuperbuat
Agar kau mengerti maksud tersirat...

Maka terpaksalah aku melepaskan
Apa yang telah tersimpan sekian lama
Aku cintakanmu aku perlukanmu
Untuk mengisi ruang kekosongan...

Kau merenung bersahaja
Lalu (kau) tersenyum tanda rela...

Kemarilah kekasih
Tak perlu kau menoleh
Aku di depanmu bukanlah bayang
Kuingin cipta sejarah
Sejarah indah denganmu ...

Lamunan Terhenti

Entah mengapakah hatiku bergetaran
Bila bertemu lagi oh! kekasih lama
Ku cuba selindungkan api keresahan
Namun perasaan ini berapi di dalam...

Ku kira angkau sudah melupakan
Kerna itulah engkau nampak tenang
Lainlah aku walau ketika ini
Masih membara ingatanku terhadapmu...

Ku singkap kenangan dulu
Sewaktu kasih berputik
Kugenggam erat tanganmu
Kau tunduk sembunyikan wajah
Namun dapat aku meneka hatimu
Sehati denganku...

Lalu kau mendongak berbalas renungan
Dan dengan perlahan tangan kau lepaskan
Kau pun berlalu dalam kepekatan malam
Tinggal aku seorang...

Terhenti lamunan bila ku dikejutkan
Engkau dipimpin pergi oleh seseorang
Dalam keterpaksaan kau melangkah kaki (pergi)
Namun sempat jua kau menoleh ku disini...

Airmata Pengantin

Kulepaskan kau pergi kasih
Demi kerna keadaan
Walau hati rasa berat
Demi maruah dan harga diri ini
Aku rela…

Katalah apa nak kau kata
Walau sekesat bahasa
Walau hati ini terguris
Airmata takkan menitis
Cuma hati menangis...

Bukan mudah aku melupakan engkau
Kerna cinta sedalam-dalamnya untukmu
Aku tahu engkau pastinya begitu
Dapatku agak dari riak wajahmu...

Mengertilah kasih
Bukan ku tak sayang kepadamu
Apalah ertinya kita bersatu
Andainya tidak mendapat restu...

Jodoh pertemuan ajal dan maut
Tak dapat lari dari ditentukan tuhan...

Ku lihat engkau di persandingan
Ku cuma mampu tersenyum
Disebalik kemeriahan
Tertumpah air matamu
Menenung sayu padaku...

Jika Kau Rasa Getarnya

Janganlah hanya mengukir janji
Sedangkan dikau masih mencari
Adakah benar kata kata
Bukan ungkapan sementara...

Kaulah pancaran yang daku rasa
Bagaikan obor yang menyinar
Jika terpadam tiba tiba
Sunyilah insan alam gelita...

Jika kau selam hati ini
Pastinya engkau kan mengerti
Betapa sucinya cintaku
Jangan diragu...

Jika kau rasa getarnya
Debaran kasih cinta yang meronta
Nilai kasihku padamu cukup berharga...

Bukan simpati yang aku pinta
Kebenaranmu memutus kata
Agar dapatku abadikan
Untuk pedoman peniti cinta...

Tidak Mungkin Berpaling

Tidak mungkin ku berpaling lagi
Salah sangka yang direncanakan
Gelora melanda
Adalah dendammu
Setelah diriku
Tak mampu menjadi milikmu...

Cukup sudah hati berdarah
Usah ditambah cerita yang sudah
Di mana kekasihmu
Yang pernah kau sanjungi
Mengapa pula padaku
Menjadi pelepas ceritamu
Dan jua sepimu...

Usah menabur budi
Mengharapkan simpati
Sedangkan kau menitip
Cemburu iri hati...

Tak mungkin kuberpaling
Padamu yang meracuni
Rimbunan kasihku
Sehingga berguguran
Kelopak cinta kita
Kerana mu tak lagi mengerti hatiku...

Sehingga berguguran
Kelopak cinta kita
Kerana fitnahmu
Walau segunung sesalmu
Tak mungkin kukembali
Cukuplah sekali
Kejelekanmu
Menggamit pilu...

Tidak mungkin kumaafkan lagi
Salah sangka yang direncanakan
Adalah dendammu
Setelah diriku
Tak mampu menjadi milikmu
Sepenuhnya...

Buat Seorang Kekasih

Oh sepi terasa
Setelah cinta pudar di hati
Tak mungkin dapat ku melupakan
Kerana dialah kekasihku...

Dan disaat ini
Ku masih terus menyintaimu
Melupaimu tak mungkin ku mampu
Terdengar suaramu memanggilku...

Dahulu kita sungguh mesranya
Bergurau senda saling menyayang
Kita berjanji bersumpah setia
Hingga ke akhir hayat ingin bersama...

Kita merancang tuhan menentukan
Tiba masanya kau pergi tak kembali...

Tinggal aku keseorangan
Tiada lagi gurau sendamu
Siang malam sepi kurasa
Aku rindu kemesraanmu...

Ku terkilan hajat tak sampai
Kasih putus di tengah jalan
Tinggal aku keseorangan
Tiada lagi gurau sendamu...

Maafkan Diriku

Sungguh aku terharu dengan kesetiaanmu
Di hatimu ada satu cinta yang tulus dan murni
Tapi bagi diriku ada sesuatu terpendam
Berat untuk aku mengatakan padamu yang setia
haruskah ku berterus terang padamu sayang...

Telah aku sedari cintaku pada dirimu
Beralaskan balasan simpati bukannya sejati
Sungguh aku tak sanggup menatap wajahmu
Dengan titisan airmata yang bercucuran...

Maafkanlah diriku ini telah membuat kau terluka
Cinta yang tak kesampaian menyayat dihati
Tabahkan hatimu sayang...


Jangan kau berputus asa
Semoga kau kan bersua pada yang setia...

Pulanglah

Izinkanlah diriku mengenang cintamu yg sepi
Pada rindu yg melara
Ku pungut semula memori yg indah
Hingga kini masih menjadi misteri...


Andainya kau mendengar rayuanku
Usah kau biarkan diriku kesepian tanpa dirimu
Jangan diturutkan hatimu itu...


Izinkanlah aku rindu
Pada sinar mata yg sayu
Agar terungkap misteri
Yg menyelubungi
Di sejuta mimpi...


Ku pasti hatiku hanya untukmu
Dan tak mungkin pada yg lain
Lupakanlah sengketa antara kita berdua
Jika kau masih rindu padaku
Bisikkanlah diangin nan lalu...


Moga terbuka pintu hatimu wahai sayang
Sukarnya untukku melupakan dirimu
Jika kau masih berdendam padaku
Tiada lagi senyuman untukku...


Punah segala yg kuharapkan
Pulanglah sayang kepangkuanku
Pulanglah sayang menyulam rindu...


Pulanglah...

Siapa Di Hatimu

Terasa bagai ditusuk sembilu bisa
Pedihnya entah bila akan terhenti
Berkasih di rimba asmara berapi
Terbakar hanya ku sendiri
Oh mengapa...

Kemana hilang janji dan sumpah setia
Kemana tumpah selaut harum kasturi
Apakah mungkin kan terulang kembali
Asyiknya cinta bagai dulu
Atau serapuhnya mimpi yang pulang pagi...

Semakin ingin aku lupakan
Dan semakin bayang wajahmu kan menjelma
Dimanakah puncanya derita
Ku sendiri tidak pasti sayang...

Siapa merebut seri cinta
Waktu aku buka jendela
Dikeheningan pagi indah

Siapa sejambak mawar merah
Harum dikamar hatimu
Hingga diriku disingkirkan

Redup senja dikaki malam
Menghilangkan warnai lalang
Dan cinta kini bagaikan berkasihan mimpi

Airmata Di Hari Persandinganmu

Alangkah hancur dan berkecainya hatiku
Bila ku terdengar berita perkahwinanmu
Gementar hatiku diam tak terkata
Menahan sebaknya di dada...



Kutahukah engkau sesungguhnya hati ini
Masih lagi menyayangi dan merinduiku
Dan belum pun sempat ku membalut luka
Kau menambahkan lagi kelukaan ini sampai hatimu...



Setelah kian lama terpisah
Ku harap akan bertemu lagi
Puaslah aku menunggumu
Namun kau masih membisu...



Rupanya engkau sudah pun ada pengganti diriku
Patutlah kau tak pedulikan ku
Oh berderai airmata ku mengiringi

Hari persandinganmu...


Walaupun pahit kenyataan ini
Terpaksa aku hadapi
Kenangan lalu terimbas kembali
Terhiris hatiku

Kau masih ku sayang...

Terpisah Jua

Sinar matamu menggetar kalbuku
Waktu ke waktu sebut namamu
Izinkan aku merindu senyummu
Sukar untukku melupakanmu...

Aku hidup dengan cintamu
Mengharapkan pelangi kasih...

Rindu padamu menikam jiwa
Menebarkan sayang di hamparanmu
Kasih subur di taman hati
Jadi hiasan dalam hidupku...

Kini cintaku tiada lagi
Aku di sini semakin sakit
Setelah kau berpaling kasih yang baru
Tanpa ada simpati kasihku terpisah jua...

Kasihku Menantimu

Seruling kasihmu memanggil daku
Mengalun nada memori hidupku
Kemesraan terjalin di kalbuku
Dikaulah pujaan dikau sayangku...


Kasih sayangmu dan kasih sayangku
Manisnya di dalam lautan madu...

Mengapa kita berjauhan
Ku sering kerinduan
Ingin dibelai dan dimanja
Dengan kasih mesramu...

Duhai sayang
Janganlah tak setia
Duhai sayang
Janganlah kau dustai
Pada cinta kita yang suci...

Duhai sayang
Usahlah kau ragui
Duhai sayang
Kasihku menantimu
Kemesraan cinta kita kan bersatu...